WASHINGTON --Hari ini tepat 50 tahun tokoh pembaru kulit hitam, Martin Luther King melakukan pidato pertamanya mengecam soal diskriminasi ras.
Puluhan ribu orang berkumpul di Washington, AS untuk menandai peringatan 50 tahun pidato Martin Luther King yang terkenal, "I have a dream".
Kerumunan warga dan aktivis berkumpul di Lincoln Memorial, tempat dimana Martin menyampaikan pidatonya. Dalam peringatan ini, pemimpin Hak Asasi Sipil, Ben Jealous berjanji untuk melanjutkan perjuangan bagi mereka yang masih mengalami ketidakadilan.
"Ketika mereka mengatakan 'tidak, Anda tidak melalui perkawinan sejenis', 'tidak, Anda tidak dapat memperluas hak' - kita mengatakan 'ya, kita bisa'," ujar Ben.
Jumlah yang hadir dalam peringatan ini lebih sedikit dibandingkan pada saat Martin Luther King menyampaikan pidatonya soal kesetaraan ras di tahun 1963 lalu.
Mereka yang pernah hadir dalam pidato itu merasa masih banyak hal yang perlu dilakukan, misalnya soal kesetaraan antara pasangan sesama jenis, warga yang berasal dari Amerika Selatan, dan mereka yang miskin dan penyandang cacat.
"50 tahun lalu, ayah saya berdiri disini dan Tuhan berbicara melalui dirinya ... '" ujar putra Martin.
"Ini bukanlah peringatan semata, masih banyak yang perlu dilakukan. Perjalanan belum berakhir. Kita harus terus melakukannya."
Peringatan pidato 50 Martin Luther King juga mengangkat sejumlah kepedulian atas ketidakadilan dan ancaman bagi hak memilih, termasuk reformasi soal imigrasi dan kekerasan di perkotaan.