Rabu 28 Aug 2013 07:54 WIB

Hamid Karzai Minta Pakistan Rayu Taliban

Red:
Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan PM Pakistan Nawaz Sharif
Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan PM Pakistan Nawaz Sharif

KABUL -- Presiden Afghanistan Hamid Karzai meminta pemimpin Pakistan yang baru terpilih untuk membantu perundingan damai dengan Taliban agar mengakhiri konflik.

Afghanistan menilai Pakistan sebagai sponsor utama pendukung Taliban dan menganggap kerjasamanya dianggap penting.

Selama kunjungannya ke Islamabad, Karzai mengatakan ia bertanya kepada pemimpin baru Perdan Menteri Pakistan, Nawaz Sharif,atas dukungannya untuk menggelar pembicaraan damai.

"Kami membahas isu kerjasama melawan ekstremisme dan rekonsiliasi pembangunan perdamaian di Afghanistan dengan harapan, bahwa pemerintah Pakistan akan memfasilitasi proses perdamaian di Afghanistan serta menciptakan kesempatan atau platform, untuk pembicaraan antara Afghanistan Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan dengan dan gerakan Taliban,” ungkap Karzai.

Sementara Nawaz Sharif menyatakan komitmennya untuk melakukan apapun untuk mencapai perdamaian.

“Saya pastikan Presiden Karzai, bahwa Pakistan akan melanjutkan kemungkinan memfasilitasi dan upaya komunitas internasional untuk merealisasikan tujuan mulia,” jelasnya.

“Pakistan juga akan membantu memperkuat upaya regional dalam mendukung stabilisasi Afghanistan,” lanjut Sharif.

Sejumlah analis menyatakan skeptis atas hasil pertemuan terakhir antara Pakistan dan Afghanistan terkait Taliban.

Taliban hingga kini menolak bekerjasama dengan pemerintahan Karzai, menolak karena menuding kedekatan Karzai dengan Amerika Serikat.

[removed]// [removed]

Kunjungan Karzai itu dilakukan kegagalan pembicaraan damai di Doha, Qatar, pada Juni lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement