REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jelang pencoblosan, Partai Kebangkitan Bangsa yang mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja (BerKaH) gelar istighosah sebagai ikhtiar melawan kecurangan.
"Semoga apa yang diikhtiari, Khofifah sebagai Gubernur Jatim diberikan kemudahan dan kemenangan Allah SWT demi NU, ahlussunah wal jamaah, dan PKB. Semoga gerakan 1 miliar Al-Fatihah yang juga sudah dilakukan betul-betul diterima Allah," harap Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dalam acara Istighosah Kemenangan BerKAH di Kantor DPW PKB Jatim, Jl Ketintang Raya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/8) malam.
Meski penuh keterbatasan, imbuh Halim, seluruh persiapan pemenangan sudah dilakukan. Selain persiapan materiil prapencoblosan 29 Agustus besok, seluruh kader dan anggota DPW PKB Jatim bakal terus melakukan pemantauan untuk melihat pergerakan suara di seluruh daerah Jatim.
"Situasi di Ponorogo sudah menghangat. Di Lamongan bahkan memanas karena ada dua orang yang ditangkap oleh kader kita membagikan bingkisan dan uang," beber Halim.
Lebih lanjut, kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar ini mengaku, indikasi adanya politik uang di Ponorogo tadi masih dalam proses pencarian bukti-bukti. Di area lainnya, di Jombang, dia sudah mendapat laporan bahwa ada pergerakan dari kubu lawan politik.
"Setelah melalui ikhtiar tadi, malam ini kita khusyukkan permohonan doa kita kepada Allah untuk kemenangan dalam keberkahan esok hari. Mudah mudahan segala kecurangan besok bisa dimentahkan oleh Allah SWT," papar Halim.
Dia juga meminta para pengurus pusat hingga tingkat ranting untuk menjalankan sholat Hajat dua rakaat. Pada rakaat pertama diniatkan untuk kemenangan pasangan BerKAH. Lalu, di rakaat berikutnya diniati untuk bisa melawan terhadap seluruh kecurangan.
Pengasuh Ponpes Sidoresmo, Surabaya, KH Massaid Ali khusus memimpin rangkaian istighosah untuk kemenangan BerKAH.
"Kemenangan BerKAH bukan karena shalawat nariyah. Tapi, karena takdir Allah akan memenangkan Khofifah. Insyallah inilah yang disebut takdir mukorronah," tegas Kiai Massaid.
Ikuti Whatsapp Channel Republika