REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik KSAD Letjen Budiman. Ia diangkat menggantikan Jenderal Moeldoko yang menjadi Panglima TNI berdasarkan Keputusan Presiden 51/TNI/2013.
"Mengangkat Jenderal TNI Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Keputusan Presiden ini mulai berlaku sejak saat pelantikan. Ditetapkan di Jakarta, 28 Agustus 2013," kata sekretaris militer presiden saat membacakan Keputusan presiden.
Budiman merupakan perwira penerima Bintang Adimakayasa sebagai lulusan terbaik Akabri 1978. Lahir di Jakarta pada 25 September 1956. Menikah dengan Wanti Mirzanti dan dikaruniai tiga orang anak.
Ia mengawali kariernya sebagai Danton Yonzipur-3 di Kodam III/Siliwangi. Ia pun masuk Kopassus sebagai Kazi Kopassus, Danyon Zipur-10 Kostrad, Pabandya-2/Latgab, Paban-II/Sospad. Pada 1997 sempat menjabat sebagai Sespri Wakasd kemudian menjadi Sespri KSAD pada 1998. Pada tahun yang sama menjadi Koorspri Kasad.
Jabatan penting dan strategis lainnya yakni Pangdam IV/Diponegoro pada 2009, Dankodiklat TNI AD pada 2010, dan Wakasad di 2011. Sebelum dilantik menjadi KSAD, Budiman menduduki jabatan sebagai Sekjen Kemhan.
Ia pun telah menjalani penugasan di beberapa negara diantaranya Australia, Somalia, Papua Nugini, Denmark, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Amerika Serikat.
Berbagai operasi pun dijalani misalnya Operasi Seroja di Timor-Timur, Operasi Bhakti Trans Kalimantan, dan UNOSON II di Somalia.