REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengaku pernah berkenalan dengan sosok Sengman Tjahja. Dia menceritakan kali pertama berkenalan dengan Sengmen di Palembang. "Saya kenal Sengman di Palembang," kata Marzuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (30/8).
Marzuki mengaku tidak terlalu mengenal sosok Sengman. Yang dia tahu Sengman adalah seorang pengusaha hotel di Palembang. "Setelah kenalan hilang (tidak bertemu lagi) karena hotelnya sudah dijual," ujar Marzuki.
Pertemuan dengan Sengman diakuinya hanya sebatas perkenalan sesama pengusaha. Dia mengingat, ketika menjadi sebagai sekretaris pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pilpres 2009, sosok Sengman sudah tidak lagi terlihat. "2009 saya sekretaris tim pemanangan dan dia gak ada," katanya.
Marzuki mengaku tidak tahu persis bagaimana hubungan antara Sengman dan SBY. Namun dia berani menegaskan kalau SBY tidak pernah mengutus Sengman untuk mengambil uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama dalam kasus suap sapi impor. "Itu bohong, mungkin jual nama," ujarnya.
Sebelumnya dalam kesaksian untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kemarin (29/8), Ridwan mengaku pernah ada penyerahan uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama kepada orang dekat SBY bernama Sengman.
"Sengman itu siapa?" Kata Hakim Ketua Nawawi Pomolango
"Sengman itu utusan Presiden yang mulia," jawab Ridwan.
"Presiden apa?" tanya hakim kembali.
"Ya Presiden SBY," timpal Ridwan.
Namun, Ridwan tak menjelaskan maksud uang Rp 40 miliar itu. "Saya tidak tahu," jawab Ridwan.