Selasa 03 Sep 2013 14:26 WIB

Pasien Kanker Bisa Hamil karena Terobosan Medis

Red:
Pasien Kanker Bisa Hamil
Pasien Kanker Bisa Hamil

CANBERRA -- Dokter dokter Australia berhasil mendorong kehamilan pertama di dunia yang tumbuh di luar rahim dari jaringan ovarium.

Seorang calon ibu, Vali, 23 tahun dari Melbourne sekarang mengandung janin kembar berumur 25 pekan, setelah kedua ovariumnya diangkat saat menjalani perawatan karena kanker.

Para peneliti di Melbourne IVF menyimpan jaringan ovarium Vali sebelum dia menjalani pengobatan kanker.

Tujuh tahun kemudian, para peneliti kembali mencangkokan jaringan ovarium ke bagian dinding perutnya.

Sel telur Vali sukses tumbuh dan diambil dari jaringan, lalu dibuahi dan ditempatkan kembali ke dalam rahimnya.  Untuk pertama kalinya prosedur pembuahan seperti ini dilakukan di dunia.

Peneliti menyampaikan hal tersebut memberi harapan buat pasien kanker untuk bisa hamil. “Kami telah membuktikan bahwa jaringan ovarium bisa berfungsi normal di luar rahim yang merupakan tempat asalnya,” ungkap Professor Kate Stern.

Vali sangat gembira masih diberikan kesempatan untuk memiliki anak dan janin kembarnya akan dilahirkan tiga bulan lagi.  “Saya sangat beruntung dengan dokter saya karena dia sangat mendukung dan menjelakan semua al serta menawarkan pembekuan jaringan ... dengan harapan suatu hari di masa depan, sesuatunya menjadi sangat mungkin,” cerita Vali.

Pasangan Vali, Dean, menyatakan kekagumannya pada ilmu pengetahuan disamping semua prosedurnya. “Ini terdengar seperti fiksi ilmiah untuk berpikir seseorang bisa mengambil sesuatu yang diambil dari Vali bertahun-tahun yang lalu dan kita bisa menggunakannya hingga seperti sekarang," katanya.

“Sangat fenomenal. Kami tidak tidak pernah memimpikan hal ini bisa dilakukan,” lanjutnya.

Hasilnya telah disampaikan di konferensi Fertility Society of Australia di Sydney.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement