Selasa 03 Sep 2013 16:14 WIB

Pantai Garut Rawan Imigran Gelap

Rep: Djoko Suceno/ Red: A.Syalaby Ichsan
Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat mengidentifikasi dua pantai di Kabupaten Garut rawan terhadap penyeberangan manusia secara ilegal (imigran gelap).

Kedua pantai yang berada di wilayah Garut selatan tersebut yaitu Pantai Rancabuaya dan Cibalong. "Kedua pantai tersebut kami identifikasikan sebagai pintu masuk ke wilayah Australia melalui Pulau Christmas," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Martinus Sitompul kepada Republika, Selasa (3/9).

Menurut Martinus, wilayah pantai di Kabupaten Garut terbentang sejauh 95 kilometer. Untuk menjaga wilayah pantai itu, kata dia, Polair setempat hanya memiliki 13 personel. Padahal idealnya, kata dia, jumlah personel Polair untuk menjaga luas pantai tersebut sebanyak 37 personel.

"Memang personelnya sangat minim. Kita sedang upayakan menambah jumlah personel Polair di wilayah tersebut," kata dia.

Saat ini, kata Martinus, Polair di wilayah tersebut hanya diperkuat oleh satu kapal  dengan 135 PK, Rubber Boat 40 PK, dan Speed Boat 40 PK. Jumlah armada tersebut masih dinilai kurang memadai jika melihat panjang lantai yang mencapai 95 kilometer.

Meski jumlah armada terbatas, kata dia, Polair setempat secara ritun melakukan operasi di Pantai Rancabuaya dan Cibalong yang dikenal rawan penyeberangan. " Titik- titik lainnya pun tetap kita pantau. Biasanya kalau petugas lengah, pelaku kejahatan akan memanfaatkan kelemahan tersebut," imbuh dia.

Salah seorang tokoh nelayan di Garut selatan, Asep Bahar, mengatakan, sejak beberapa tahun ini wilayahnya sering dimanfaatkan oleh sindikat imigran gelap internasional untuk dijadikan pintu masuk ke Australia.

Sindikat internasional tersebut, imbuh dia, sering memanfaatkan masyarakt di daerahnya untuk membantu menyerangkan imigran gelap tersebut.

"Motifnya adalah ekonomi. Warga diiming- imingi sejumlah uang agar menyewakan kapalnya kepada sindikat untuk mengangkut imigran kemlepas pantai. Di tengah laut sudah menunggu kapal besar yang akan membawa mereka," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement