Selasa 03 Sep 2013 19:48 WIB

PNA Akan Ungkap Kendala Dalam Perdamaian Israel-Palestina

Ilustrasi: Perdamaian Israel Palestina
Foto: wordpress
Ilustrasi: Perdamaian Israel Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,Pihak Palestina berencana memberi penjelasan kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengenai beberapa masalah yang mengganggu pembicaraan perdamaian dengan Israel, kata Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Maliki, Selasa.

Kerry akan diberi penjelasan mengenai pandangan Palestina ketika para diplomat Liga Arab bertemu dengan dia di Roma pada Ahad (8/9), kata Al-Maliki kepada Radio Voice of Palestina.

"Ini akan membantu memajukan pandangan Palestina mengenai mengenai beberapa masalah yang kami anggap mengganggu dan mengganjal dalam proses perundingan," kata Al-Maliki sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa malam. Ia menambahkan, "Semua masalah ini memerlukan campur tangan dari pihak AS."

Al-Maliki tak memberi perincian lebih lanjut mengenai masalah tersebut. Itu mungkin melibatkan upaya Israel yang berlanjut untuk membangun permukiman baru di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur.

Perundingan perdamaian dilanjutkan pada Juli dengan pembicaraan mengenai masalah yang berkaitan dengan perbatasan dan keamanan, sementara semua pihak percaya bahwa kesepakatan mengenai kedua masalah itu melicinkan jalan bagi penyelesaian masalah lain yang mengganjal.

Pada Kamis (29/8), Al-Maliki mengatakan Amerika Serikat menyampaikan jaminan tertulis kepada pemimpin Palestina untuk memberikan dukungannya bagi berdirinya Negara Palestina dan menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina tidak sah.

Menteri Urusan Luar Negeri Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) itu memberitahu Xinhua selama satu wawancara di kantornya di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, jaminan tertulis AS mendukung berdirinya Negara Palestina Merdeka di wilayah yang diduduki Israel pada 1967.

Ia menjelaskan Palestina setuju untuk melanjutkan pembicaraan bukan hanya karena persetujuan Israel untuk membebaskan tahanan, "tapi karena Amerika Serikat telah menyampaikan jaminan tertulis kepada pihak Palestina yang menganggap kegiatan permukiman tidak sah dan mendukung Negara Palestina".

Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan pada Juli, setelah hampir tiga tahun kebuntuan akibat perbedaan pendapat mengenai pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement