Rabu 04 Sep 2013 21:44 WIB

Ke Lahore Belum Sah Bila Tak Sambangi Masjid Badshahi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Masjid Badshahi Lahore, Pakistan.
Foto: pakistan360degrees.com
Masjid Badshahi Lahore, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Ada anggapan di kalangan warga lokal berbunyi, Anda belum sah mengaku ke Pakistan jika tak mampir ke Lahore. Anda juga belum sah mengaku ke Lahore bila belum menengok Masjid Badshahi.

Ya, masjid ini merupakan warisan bersejarah dari kesultanan Mughal. Dibangun 300 tahun lalu, masjid ini merupakan pusat dari aktivitas keagamaan warga Lahore. Maklum saja, posisi masjid berada ditengah-tengah hiruk-pikuk kota.

"Masjid ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan. Setiap bulan, kami adakan kompetisi membaca Alquran. Kami juga rutin menggelar konfrensi persatuan umat Islam," kata Imam Maulana Abdul Kabir Azad kepada Asharq Al-Aswat, Rabu (3/9).

Semasa kesultanan Mughal, Masjid Badshahi, tidaklah dikerumuni bangunan padat seperti sekarang. Suasana justru tenang. Berbanding terbalik dengan saat ini, dimana posisi masjid terhimpit pasar komersial. Memang bangunan yang ada di sekitarnya tak lebih tinggi dari bangunan utama masjid. Wal hasil, masjid ini akan menjadi patokan ketika Anda hendak jelajahi Lahore.

Pergantian zaman tidak menggerus peran sentral masjid. Magnet masjid tetap kuat hingga ribuan jamaah dari luar kota Lahore, berdatangan ke masjid ini guna beribadah. Masjid mampu menampung 100 ribu jamaah dalam satu waktu.

Kemashyuran masjid ini sempat terancam dengan kehadiran masjid lain yang lebih megah dan modern. Namun, aspek kesejarahan dan peranannya yang sentral bagi warga Lahore-lah yang akhirnya berbicara. 

Jangan salah, tua-tua begini masjid ini representasi kejayaan arsitektur Mughal. Pengaruh Islam, Persia, Turki, dan Bizantium "tumplek blek" dalam setiap elemen masjid. Ini yang membuat masjid Badshahi begitu istimewa.

Tangga menuju ruang shalat utama serta keseluruhan lantainya menggunakan pualam warna-warni. Ruang shalat selanjutnya terbagi dalam tujuh bagian. Tiga bagian utama berada persis dibawa kubah. Empat ruang lainnya banyak mendapat sentuhan lukisan dan batu pualam. Eksterior masjid juga mendapat sentuhan pualam berikut motif dan relifnya. 

Masjid ini memiliki empat menara setinggi masing-masing 53.76 meter yang berada di luar bangunan utama. Empat menara lain menempel pada bangunan utama yang menemani tiga kubah besar. Bila dibandingkan dengan Taj Mahal, beda tingginya hanya 4.2 meter. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement