Ahad 08 Sep 2013 15:48 WIB

Pemilik Warteg Siapkan Stok Tempe

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Warteg
Foto: indonesiangamer.com
Warteg

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hari jelang menghilangnya tempe dari pasaran, pemilik warung makan tegal (warteg) mulai menyiapkan stok makanan yang berbahan dasar kedelai tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Wanti, pemilik warteg di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia mengaku diberitahu pedagang tempe bahwa besok makanan rakyat itu tidak akan ada di pasaran. Karenanya, hari ini dia membeli tempe dalam jumlah lebih banyak untuk stok esok hari. Sebab, tempe orek adalah menu wajib yang selalu ada di warteg miliknya. "Ya terpaksa beli buat stok, karena besok sudah tidak ada," kata Wanti, Ahad (8/9).

Sementara itu, Yusuf, pelanggan warteg Wanti mengaku khawatir jika makanan berbahan baku kedelai itu hilang dari pasaran. Sebab, sehari-hari, ia selalu makan dengan lauk tahu dan tempe karena harganya yang murah meriah. "Kita biasa makan tahu tempe. Kalau enggak ada gimana?" ujarnya yang mengatakan akan memilih telur sebagai lauk alternatif.

Seperti diketahui, mulai Senin (9/9) besok, sejumlah pengrajin tempe di Jakarta akan mogok produksi. Hal itu sesuai dengan surat himbauan yang diterbitkan oleh Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta perihal mogok produksi.

Surat yang diterbitkan untuk menindaklanjuti hasil keputusan rapat koordinasi yang dilakukan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) ini, menghimbau pada seluruh pengrajin tempe dan tahu untuk tidak berproduksi selama tiga hari, mulai 9 hingga 11 September.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement