REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Para pedagang disejumlah pasar tradisional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku mulai kesulitan memperoleh tahu-tempe.
Darto, salah seorang pedagang di pasar Sumber Kabupaten Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Senin, mengatakan, para pedagang makanan dan sayuran kesulitan mendapatkan tahu-tempe.
Ia menambahkan, harga kedelai tinggi sejumlah perajin tahu-tempe mengurangi produksi mereka, bahkan sebagain berhenti produksi karena tidak sebanding dengan hasil penjualan, dampaknya pedagang eceran sulit mendapatkan tahu-tempe.
Rencana mogok massal para perajin tahu-tempe, kata dia, berdampak buruk bagi pedagang eceran, karena permintaan tahu-tempe tetap tinggi meski harganya sudah dinaikan sekitar 30 persen.
Sementara itu Kusumah pedagang sayur keliling mengaku, sulit mendapatkan kiriman tahu-tempe, biasanya perajin menitipkan sekitar 100 bungkus tahu, kini paling hanya 10.
Ia menambahkan, hasil pendapatan berjualan tahu-tempe eceran berkurang, karena kiriman dari perajin dikurangi, padahal omzet masih cukup menggairahkan.
Darsono, perajin tahu di Cirebon menuturkan, terpaksa mengurangi produksi akibat harga kedelai tinggi, untuk menekan kerugian, mereka hanya mempertahankan langganan karena tidak sebanding dengan penjualan.