REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyurati Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Surat tersebut masih terkait solusi konfik Suriah. Duta Besar RI Untuk Amerika Serikat (AS), Dino Patti Djalal menyatakan telah menyampaikan surat tersebut.
"Surat Presiden SBY kepada Presiden Barack Obama terkait resolusi konflik Suriah telah saya sampaikan kepada Gedung Putih hari ini," katanya seperti dikutip dalam akun Twitter-nya.
Sementara, SBY pun telah menyampaikan secara langsung terkait solusi konflik suriah pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rusia. Ia juga telah bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon untuk membahas konflik Suriah di sela-sela KTT G20.
SBY meminta semua pihak untuk mencegah serangan militer terhadap Suriah. Ia juga mendesak DK PBB harus proaktif dan bertindak cepat menerapkan gencatan senjata paksa yang diawasi pasukan internasional.
Menurut SBY, kendati bukan anggota DK PBB dan anggota Liga Arab, Indonesia memiliki kewajiban moral untuk mengusulkan opsi damai. "Sebagai sahabat bangsa Suriah, tentu salah jika kita tidak ikut ikhtiar. Tragedi kemanusiaan luar biasa. Semoga negara lain juga begitu," katanya.
Dengan status gencatan senjata, SBY menilai, bantuan kemanusian bisa disalurkan dan penyelesaian politik yang demokratis, inklusif, sesuai keinginan rakyat Suriah bisa dimulai. Gencatan senjata dianggap bisa mencegah serangan militer terhadap Suriah oleh AS dan sejumlah negara.
"Saya menduga Presiden Obama juga menghadapi masalah yang sulit dan dilematis. Menyerang Suriah memiliki risiko dan konsekuensi yang besar terhadap AS dan dunia," tulis SBY.
SBY juga berkirim surat kepada pemimpin pemegang Hak Veto DK PBB, Presiden Suria, Sekjen PBB, Presiden DK PBB, dan lain-lain.