Selasa 10 Sep 2013 16:40 WIB

Petani Cirebon Enggan Tanam Kedelai

Rep: Lilis Handayani/ Red: Didi Purwadi
Petani kedelai tengah memanen hasil tanamannya.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petani kedelai tengah memanen hasil tanamannya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tingkat kebutuhan kedelai di Kabupaten Cirebon terbilang tinggi. Namun, para petani di Kabupaten Cirebon enggan menanam kedelai dan lebih memilih menanam padi.

 

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, menyebutkan dari sekitar 40 ribu hektare lahan pertanian di Kabupaten Cirebon, areal tanaman kedelai hanya sekitar 500 hektare. Sedangkan, lainnya sebagian besar ditanami padi.

 

‘’Petani menilai menanam padi lebih menuntungkan dibandingkan menanam kedelai,’’ kata Ali, Selasa (10/9).

 

Ali menjelaskan produktivitas padi rata-rata mencapai lima sampai enam ton per hektare. Dengan modal yang dikeluarkan petani sekitar Rp 7 juta untuk menggarap satu hektare lahan, maka uang yang bisa dihasilkan sebanyak Rp 18 juta - Rp 20 juta.

 

Sedangkan kedelai, lanjut Ali, produktivitasnya di Kabupaten Cirebon hanya sekitar satu ton per hektare. Selain itu, potensi keuntungannya pun sulit diperhitungkan karena tidak adanya kejelasan harga di pasaran.

 

‘’Mungkin sekarang harga kedelai lagi bagus, tapi pada saat normal harga kedelai bisa sangat rendah,’’ tutur Ali.

 

Tak hanya soal harga, lanjut Ali, produktivitas kedelai di Kabupaten Cirebon juga dihadapkan pada tingginya risiko kegagalan produksi. Pasalnya, letak geografis Kabupaten Cirebon yang terletak di dataran rendah kurang cocok untuk budidaya kedelai.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement