Ahad 15 Sep 2013 17:34 WIB

Anas: Rumah Pergerakan Indonesia Bukan Gerakan Politik

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Heri Ruslan
Anas Urbaningrum
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meluncurkan organisasi kemasyarakatan (ormas) bernama Rumah Pergerakan Indonesia. Ia menegaskan organisasi yang baru diluncurkannya itu bukan gerakan politik.

Organisasi ini, terang Anas, tidak hanya memikirkan soal politik. Pergerakan ini fokus untuk  nemajukan dan memuliakan kebudayaan nasional, untuk memajukan secara lebih  nyata Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

"Kami punya mimpi dengan pendekatan budaya, kultural,  dan harmoni bisa memberikan warna bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Usaha untuk memajukan ekonomi nasional seharusnya diterapkan dengan  semangat gotong royong," kata Anas, Ahad, (15/9).

Gotong royong, ujar Anas, merupakan tradisi  masyarakat yang mulia. Namun sayangnya tradisi  ini sudah lama tersisihkan bahkan terbuang dalam wacana pembangunan ekonomi.

Makanya, kata Anas, tidak heran jika banyak yang merasa  pembangunan ekonomi belum dirasakan faedahnya bagi rakyat Indonesia. "Orang-orang  papa harus diperhatikan secara sosial dan politik," katanya.

Rumah Pergerakan Indonesia, ujar Anas, merupakan wadah yang bersifat terbuka bagi golongan,  kelompok,  partai,  organisasi apapun. Perlu ditegaskan Rumah Pergerakan Indonesia tidak  boleh menjadi properti pribadi, keluarga, kelompok dan golongan tertentu.

"Pergerakan ini  merupakan kekuatan positif dan konstruktif untuk  kekuatan Indonesis. Ini merupakan  pergerakan kebersamaan dari Sabang sampai Merauke dengan segala kekayaan, potensi, kekuatan di dalamnya,"terang Anas.

Ini, kata Anas,  baru sebagian manifesto organisasi yang  disampaikan secara terbuka. "Kami juga terbuka menerima saran, masukan,  kritik bagi sahabat yang diikat dalam  tanggung jawab dan cita-cita  untuk  Indonesia yang lebih baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement