REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meluncurkan organisasi kemasyarakatan (ormas) bernama Rumah Pergerakan Indonesia. Ia menegaskan organisasi yang baru diluncurkannya itu bukan gerakan politik.
Organisasi ini, terang Anas, tidak hanya memikirkan soal politik. Pergerakan ini fokus untuk nemajukan dan memuliakan kebudayaan nasional, untuk memajukan secara lebih nyata Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.
"Kami punya mimpi dengan pendekatan budaya, kultural, dan harmoni bisa memberikan warna bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Usaha untuk memajukan ekonomi nasional seharusnya diterapkan dengan semangat gotong royong," kata Anas, Ahad, (15/9).
Gotong royong, ujar Anas, merupakan tradisi masyarakat yang mulia. Namun sayangnya tradisi ini sudah lama tersisihkan bahkan terbuang dalam wacana pembangunan ekonomi.
Makanya, kata Anas, tidak heran jika banyak yang merasa pembangunan ekonomi belum dirasakan faedahnya bagi rakyat Indonesia. "Orang-orang papa harus diperhatikan secara sosial dan politik," katanya.
Rumah Pergerakan Indonesia, ujar Anas, merupakan wadah yang bersifat terbuka bagi golongan, kelompok, partai, organisasi apapun. Perlu ditegaskan Rumah Pergerakan Indonesia tidak boleh menjadi properti pribadi, keluarga, kelompok dan golongan tertentu.
"Pergerakan ini merupakan kekuatan positif dan konstruktif untuk kekuatan Indonesis. Ini merupakan pergerakan kebersamaan dari Sabang sampai Merauke dengan segala kekayaan, potensi, kekuatan di dalamnya,"terang Anas.
Ini, kata Anas, baru sebagian manifesto organisasi yang disampaikan secara terbuka. "Kami juga terbuka menerima saran, masukan, kritik bagi sahabat yang diikat dalam tanggung jawab dan cita-cita untuk Indonesia yang lebih baik," katanya.