Ahad 15 Sep 2013 20:13 WIB

Warga Jatinegara Tolak Pembongkaran Masjid

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Citra Listya Rini
Masjid Baitul Arif yang dibongkar
Foto: IST
Masjid Baitul Arif yang dibongkar

REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Warga menolak pembongkaran Masjid Baitul Arif yang berlokasi di Jalan Jatinegara Barat 142, Jakarta Timur. Masjid yang berada dalam satu kawasan dengan bekas gedung PU yang sedang dalam proses pembongkaran ini adalah tempat ibadah warga sehari-hari.

Dalam surat perintah kerja dari Badan Pengelola Keuangan Daerah No. 03/SPK/ PPT/ BANG/ VIII/ 2013 yang diperlihatkan salah satu warga, tertulis bahwa bangunan yang dibongkar adalah gedung eks Komplek Perkantoran Suku Dinas Teknis saja. 

Hal ini tidak termasuk pembongkaran masjid. Namun saat warga melihat masjid telah dibongkar, mereka panik. Akibatnya mereka sudah tidak bisa lagi menjalankan ibadah wajib dan Jumatan di masjid itu selama dua pekan.

Salah satu warga yang juga berprofesi sebagai Penjaga Perpustakaan di Universitas Azzahra, Ahmad Salim al-Hadar (76 tahun) mengatakan, tindakan pembongkaran masjid sama saja dengan melarang umat beribadah, dan warga menolak larangan untuk beribadah di masjid. 

''Warga menolak dan kalau diteruskan, kami akan buat tindakan lanjutan'', katanya kepada Republika, Ahad (15/9).

Ahmad yang biasanya dipanggil Abah itu mengatakan bahwa masjid bukan sesuatu yang mudah diruntuhkan atau dipindahkan begitu saja. Masjid juga bukanlah milik perseorangan atau milik perkantoran. Begitu masjid dibangun, itu adalah milik Allah dan menyepelekan hal-hal seperti itu, berbahaya. 

Ahmad mengatakan ada baiknya kalau pemerintah membuatkan akses jalan penghubung antara kawasan kampus dengan masjid tanpa mengganggu aktivitas pembongkaran gedung yang sedang berjalan. Bukan malah ikut membongkar masjid. 

Ahmad menduga adanya unsur kesengajaan untuk tidak memberi ijin ibadah pada warga. Dia juga menduga adanya isu SARA disini. Bersama warga lain, Ahmad membuat petisi penolakan untuk mengirimkannya kepada pemerintah DKI Jakarta. 

Menurut informasi yang bisa dihimpun di lapangan, pembongkaran kawasan gedung ini dilakukan untuk membangun rumah susun yang baru.  Ahmad menambahkan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan pimpinan proyek dan telah sepakat agar masjid tidak diteruskan untuk dibongkar. 

''Yah, lihat saja besok. Semoga pembongkaran masjid tidak dilanjutkan'', harapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement