REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Survei di London, Inggris, menemukan lebih dari 90 persen pembeli percaya penjualan makanan tidak sehat di rak dekat kasir di supermarket berkontribusi pada kegemukan. Kelompok kampanye mendesak pemerintah setempat menghentikan praktek tersebut.
Kelompok kampanye mendesak supermarket menghentikan penjualan produk manis di dekat kasir yang membuat anak-anak merengek untuk membeli makanan ringan. Inisiatif tersebut diumumkan Asosiasi Dietetik dan Kampanye Pangan Anak Inggris.
Survei nasional menunjukkan 78 persen responden mengatakan rak makanan ringan di dekat kasir mengganggu. Mereka juga menemukan 83 responden direcoki anak-anak mereka untuk membeli makanan tidak sehat atau 'junk food' dari rak tersebut.
Hampir 2.000 orang jadi responden survei yang mayoritas adalah perempuan dan dua pertiganya memiliki anak. Kampanye kesehatan, seperti dilaporkan Independent pada Senin (16/9), telah lama menyerukan supermarket untuk menghentikan penjualan makanan ringan tidak sehat di dekat kasir.
Praktek tersebut sering ditujukan untuk anak-anak dengan penawaran promosi.
"Pengecer tidak mau berhenti untuk menjual makanan tidak sehat di rak dan area antre. Ini mungkin menguntungkan mereka,'' ujar spesialis kegemukan, Linda Hindle dari Asosiasi Dietetik Inggris. ''Tapi, ini sangat tidak populer dengan pelanggan dan mendorong perilaku pembeli ke arah yang salah."
Juru bicara Departemen Kesehatan Inggris mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk mendesak toko lebih banyak menjual produk rendah kalori dan mengakhiri praktek pemasaran yang menggiring pembeli melalui lorong makanan tidak sehat.