Senin 16 Sep 2013 16:46 WIB

'Pergerakan Indonesia Bisa Jadi Parpol'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
 Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Adhi Wicaksono)
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk mengatakan, wajar saja kalau mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendirikan Rumah Pergerakan Indonesia. Ada kemungkinan ia mengalami post power syndrome.

"Kalau ada kesempatan, bisa saja Rumah Pegerakan Indonesia diubah menjadi  parpol. Pada intinya aktor politik itu susah dibilang pensiun atau mundur dari dunia politik," kata Hamdi, Senin, (16/9).

Apalagi, ujar Hamdi, aktor politik sehari-harinya bergelut dengan dunia politik, sudah menjadi kebiasaan. Kalau drive dan passion Anas di politik masih  tinggi, maka ormas Pegerakan Indonesia bisa menjadi  batu loncatan dulu sebelum diubah menjadi parpol.

‎​Anas, Hamdi menerangkan, usianya masih terbilang muda. "Kalau dukungan massa besar dan prospek politiknya bagus Rumah Pergerakan bisa diubah menjadi parpol," katanya menerangkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement