REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menyayangkan pernyataan peserta konvensi capres Demokrat Endriartono Sutarto yang menilai NasDem belum punya sistem kaderisasi yang jelas, terutama dalam menentukan capres karena pernyataan itu keliru.
Partainya, kata Rio, di Jakarta, Senin, memang belum membahas soal pencapresan karena masih fokus lebih dahulu pada Pemilu Anggota DPR dan DPRD 2014.
"Apakah NasDem bisa mencalonkan presiden sendiri atau berkoalisi, baru bisa ditentukan setelah pemilu anggota legislatif. Bagaimana mau mengusung capres kalau kami belum tahu mau koalisi atau tidak? Itu buang-buang energi namanya," kata Rio.
Menurut dia, sebuah partai baru bisa mengajukan capres sendiri bila memperoleh minimal 20 persen suara nasional dalam pemilu anggota legislatif. Jika tidak, partai itu harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden.
Itulah yang menyebabkan NasDem tak bisa buru-buru dalam menetapkan calon presiden, katanya."Kami ingin jadi partai besar, tetapi ambisi tak harus dikedepankan. Lihat juga situasi dan kondisi kader," ujar Rio.
Oleh sebab itu, kata dia, ucapan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem itu mengada-ada. "Pak En lagi galau. Jika mau konsentrasi pada konvensi, tidak usah bawa-bawa NasDem," katanya.
Ia menilai konvensi yang digelar Demokrat juga menunjukkan Demokrat tak memiliki kader yang siap dimajukan sebagai calon presiden, selain Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua kali terpilih menjadi presiden.
"Konvensi capres yang digelar justru membuktikan bahwa tak jelas kaderisasinya. Kalau SBY bisa dicalonkan tiga kali, pasti tidak akan ada konvensi. Masalahnya, tidak ada ada figur Demokrat yang elektabilitasnya seperti SBY," tuturnya.