REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menentang kebijakan pemerintah yang menjual mobil murah. Namun, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa meminta hal tersebut tidak dipertentangkan.
Sebab, kebijakan menjual mobil murah tidak spesifik ditujukan untuk Jakarta dan sekitarnya, melainkan untuk seluruh Indonesia. "Jangan dipertentangkan, semua baik," katanya, Selasa (17/9).
Hatta berpendapat, semua pandangan terkait mobil murah sangatlah beralasan. Kegigihan Jokowi yang hendak menghadang mobil murah dengan berbagai peraturan daerah dihargai Hatta. Sebab, ia yakin semua itu dilakukan Jokowi karena Gubernur asal Solo itu pusing mengatasi kemacetan Jakarta. Kemunculan mobil murah diyakini membuat Jokowi bertambah pening.
"Pak Jokowi memberikan masukan itu didengarkan, tentu ada sisi baiknya. Sebagai Gubernur dia capek ngurusin jalan yang macet luar biasa seperti ini," kata Hatta. Namun, ditegaskan Hatta, kebijakan mobil murah tidak terfokus pada Jakarta saja.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat sebagai pencetus, lanjut Hatta, memikirkan hal yang lebih luas. "Menteri perindustrian berpikirnya tidak cuma di jakarta, dia berpikir orang papua juga pengen punya mobil, orang dari kalimantan juga pengen punya mobil. Jalannya ada, mobilnya cuma satu dua yang lewat. Pak menteri berpikir dari sisi itu," papar Ketua Umum PAN ini.