REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan antara kubu Anas Urbaningrum dan kubu SBY rupanya belum berakhir. Ini terlihat dari pencopotan Saan Mustofa sebagai Sekretaris Fraksi Demokrat dan I Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III setelah keduanya menghadiri peluncuran ormas bentukan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk berpendapat, pemecatan Saan dan Pasek merupakan salah satu bentuk kecemasan SBY atas manuver Anas. Namun, sepertinya Saan dan Pasek sudah mengetahui bakal dipreteli cepat atau lambat.
Hamdi menuturkan, pernyataan Anas yang menyebutkan capres dari konvensi Demokrat tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan capres dari partai lain, seperti sebuah sinyal jika ia bisa menggembosi suara Demokrat.
"Tapi sebenarnya tak perlu digembosi, Partai Demokrat itu sudah tersungkur. Untuk menaikkan elektabilitasnya saja mereka sudah kesulitan," ujarnya, Kamis (19/9).
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat di DPR melakukan rotasi. Saan dan Pasek terkena rotasi tersebut. Diyakini pencopotan keduanya karena datang ke peluncuran PPI.