REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Muhamad Chatib Basri memprediksi indeks harga konsumen atau inflasi September 2013 akan berada di bawah satu persen. "Mungkin bisa di bawah 0,5 persen," ujar Chatib, Selasa (24/9).
Chatib mengaku tidak yakin akan terjadi deflasi pada bulan kesembilan tahun kalender tersebut, walaupun Bank Indonesia (BI) memprediksi deflasi 0,9 persen. "Kan BI yang lebih tahu," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS mencatat inflasi Agustus 2013 sebesar 1,12 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2013 yang tercatat 3,29 persen. Sementara inflasi tahun kalender berada pada posisi 7,94 persen dan inflasi tahunan tercatat 8,79 persen. Target pemerintah dalam APBN P 2013 7,2 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menilai potensi terjadinya deflasi pada September sulit untuk terwujud. Terlebih, terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas seperti ayam, minyak goreng hingga emas perhiasan. "Ini akan mengganggu walaupun harga barang volatilitas turun tajam. Misalnya cabai dan bawang merah," tuturnya.
Lebih lanjut, Sasmito menilai besaran inflasi tahunan 9,2 persen sebagaimana proyeksi pemerintah sulit untuk dicapai. Terkecuali terjadi deflasi dalam empat bulan terakhir. BI memproyeksikan inflasi tahunan 2013 akan berada di rentang 9,0-9,8 persen. Sedangkan tim ekonom BNI memproyeksikan 9,2 sampai 9,8 persen.