Rabu 25 Sep 2013 22:52 WIB

50 Persen Pendaftar CPNS di DIY Berasal dari Luar DIY

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Tes CPNS, ilustrasi
Tes CPNS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekitar 13 ribu CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di DIY lolos seleksi administrasi. Sehingga ada sekitar 3 ribu pendaftar CPNS di DIY yang tidak lolos seleksi administrasi, karena jumlah CPNS yang mendaftar secara online dan menyerahkan belas ada sekitar 16 ribu pendaftar.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Kepegawaian (BKD) DIY Agus Supriyanto pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (25/9).

Sebetulnya yang melakukan pendaftaran secara online sampai pendaftaran terakhir Kamis (19/9) pukul 24:00) sebanyak 20.282 orang. Namun yang menyerahkan berkas sebanyak 16 ribu orang.

Menurut Agus, sekitar 50 persen pendafar CPNS di DIY secara online tersebut berasal dari luar DIY. Mereka ada yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur,  Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, dan bahkan Sumatera.

"Kemungkinan di daerah mereka tidak ada formasi seperti yang dibutuhkan di DIY," kata dia.

Meskipun demikian pihaknya tidak akan membedakan antara pendaftar dari DIY maupun luar DIY dan warga DIY tidak bisa diprioritaskan.

Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, formasi CPNS di DIY yang dibutuhkan adalah untuk tenaga pendidikan (guru) sebanyak 12 orang, tenaga kesehatan sebanyak 47 orang dan tenaga teknis sebanyak 61 orang.

Lebih lanjut Agus menjelaskan mereka yang tidak lolos dan seleksi administrasi CPNS di DIY kebanyakan karena administrasinya kurang lengkap atau tidak sesuai seperti yang dipersyaratkan.

Misalnya, kata dia, untuk surat lamaran sudah jelas diumumkan supaya ditulis tangan, tetapi ditulis dengan diketik, Surat Tanda Kelulusan yang diserahkan harusnya yang hasil, tetapi yang diserahkan foto copy, usianya terlalu tua, padahal persyaratan maksimal 35 tahun dan Indeks Prestasi kurang dari tiga.

Di bagian lain dia mengatakan untuk tes tertulis sudah disapkan tempat di sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA di kota Yogyakarta. Jumlah pengawas yang disiapkan ada sekitar 1000 orang karena setiap kelas akan dijaga oleh dua orang pengawas. Yang bertugas sebagai pengawas adalah guru di masing-masing sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement