Ahad 29 Sep 2013 23:42 WIB

Pemilu di Austria: Partai Berkuasa Diunggulkan

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Para pendukung Kanselir Werner Fayman di Pemilu Austria
Foto: AP
Para pendukung Kanselir Werner Fayman di Pemilu Austria

REPUBLIKA.CO.ID,WINA -- Pada Ahad (29/9) rakyat Austria berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh negeri. Hari ini Austria menggelar pemilu legislatif untuk memilih anggota baru parlemen.

Hasil survei terakhir menunjukkan, koalisi dua partai yang memerintah Austria saat ini diprediksi memenangi pemilu ini sekaligus memperpanjang masa kekuasaan mereka untuk lima tahun ke depan. Koalisi dua partai itu adalah Partai Demokrat Sosial pimpinan Kanselir Werner Fayman (SPOe) dan Partai Rakyat (OeVP). Saat ini, koalisi dua partai tersebut menempati posisi mayoritas di parlemen.

Seperti dilaporkan BBC News, Ahad (29/9), lebih dari enam juta pemilih Austria akan menggunakan hak pilih mereka. Mereka akan memilih 183 anggota majelis rendah parlemen. Berdasarkan aturan yang berlaku di Australia, sebuah partai harus mendapat empat persen suara agar anggotanya memiliki hak untuk duduk di kursi parlemen.

Jajak pendapat terbaru menempatkan SPOe sebagai partai yang memiliki suara terbanyak, yakni sebesar 27 persen. Sementara, OeVP bertengger di peringkat kedua dengan mengantongi 22 persen suara. Sedangkan, posisi ketiga diprediksi akan direbut Partai Kebebasan yang antiimigran dengan suara sebesar 21 persen.

Dalam kampanye, dua partai yang membentuk pemerintah koalisi Australia berjanji akan menjaga tingkat pengangguran di Austria pada angka yang rendah. Apalagi, diketahui beberapa tahun ini Uni Eropa dilanda resesi ekonomi. Selama ini, SPOe juga fokus pada kesejahteraan para pensiunan dan meningkatkan pajak bagi golongan kaya serta tak lupa memotong pajak bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Koalisi dua partai ini telah mendominasi politik Austria sejak Perang Dunia II dan kemungkinan sampai 2018.

Namun, serangkaian skandal dalam pemerintahan telah memukul popularitas mereka di mata pemilih. Kubu oposisi yang dipimpin Heinz Christian Strache berupaya memanfaatkan keadaan dengan menuduh koalisi melakukan korupsi dan membuka pintu terlalu lebar untuk kaum imigran.

Serangkaian skandal juga akan dimanfaatkan Partai Hijau. Partai Hijau dengan tema lingkungan mereka menuduh dua partai utama itu melakukan skandal pendanaan.

Proses pemungutan suara dalam pemilu Austria kali ini berlangsung sejak pukul 05.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat. Hasil penghitungan awal diharapkan diketahui dalam beberapa jam ke depan. Namun, tak menutup kemungkinan hasil pemilu baru bisa diketahui pada Senin.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement