REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG--Hutan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terbakar pada Kamis siang.
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Juni Junaidi, mengatakan, kebakaran terjadi di petak 19 Resor Pemangku Hutan (RPH) Kecepit.
"Titik api diketahui pertama kali sekitar pukul 09.15 WIB. Melihat dari tanda-tandanya, kebakaran tersebut diduga dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kami melihat kebakaran yang bermula pada wilayah perbatasan antara hutan dan tanah garapan adalah hal yang tidak wajar," katanya
Ia mengatakan, vegetasi yang terbakar adalah tanaman kayu keras, antara lain jenis cemara, puspa, dan bintami. "Kebakaran pada vegetasi tersebut juga mengindikasikan terjadinya kebakaran disebabkan karena kesengajaan," katanya.
Ia mengatakan, pemadaman dilakukan dengan cara manual, yakni dengan memanfaatkan batang kayu yang dipukulkan pada sumber api. Namun, katanya, api yang membesar membuat sulit dikendalikan dalam proses pemadaman.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan upaya pemadaman dengan membuat jarak zona kosong pada vegetasi rumput di kawasan hutan kayu. Zona kosong tersebut memungkinkan kobaran api tidak dapat menyeberang pada sisi hutan lainnya sehingga kebakaran tidak meluas.
"Bisa jadi meluas, tetapi dengan upaya tersebut dapat diminimalisasi," katanya.
Ia mengatakan, sekitar pukul 15.30 WIB kobaran api bisa dipadamkan, setelah menghanguskan sekitar satu hektere areal hutan.
Juni mengatakan, kebakaran tersebut merupakan kebakaran pertama yang terjadi pada musim kemarau kali ini. Namun, hal ini terasa lebih berat karena vegetasi yang terbakar adalah tanaman kayu yang lebih sulit untuk dipadamkan dibanding vegetasi rumput dan semak.