REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemberantasan gelandangan dan pengemis (gepeng) di Yogyakarta nampaknya sulit dilakukan. Pasalnya, gepeng-gepeng yang dirazia petugas merupakan wajah-wajah lama yang sebelumnya juga sudah terjaring razia.
Kepala Seksi Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Bayu Laksmono mengatakan, setiap kali pihaknya melakukan razia gepeng maka wajah-wajah lama yang akan mendominasi hasil razia. "Nampaknya mengemis dan menggelandang sudah menjadi gaya hidup mereka," ujarnya, Sabtu (12/10).
Dinas Ketertiban bersama aparat kepolisian dan TNI menggelar razia gepeng di sejumlah tempat di Kota Yogyakarta, Sabtu dini hari. Hasilnya 42 gepeng diamankan dan diserahkan ke Panti Karya Yogyakarta. Sebagian besar dari mereka adalah wajah-wajah lama.
Menurut Bayu, pihaknya juga heran. Setiap kali terjaring razia, para gepeng ini kemudian di bina di Panti Karya bahkan yang diluar kota di kirim ke daerah asalnya. Namun setiap kali razia dilakukan mereka lagi yang terjariing. "Kalau sudah jadi gaya hidup seperti ini, pengentasannya cukup sulit,"katanya.
Untuk meminimalisir penyebaran pengemis, warga di Kota Yogyakarta diimbau supaya tidak serta merta memberi uang kepada pengemis di jalanan. Sedangkan pemerintah akan mengintensifkan razia guna menjaga ketertiban umum.
Namun demikian, petugas juga tidak memungkiri kemungkinan adanya pihak yang memanfaatkan para pengemis untuk meraup keuntungan. Oleh karena itu, jika ada warga yang mengetahui titik lokasi droping pengemis, supaya segera dilaporkan ke pemerintah.