REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR--Jenazah WNI asal Kabupaten Sumbawa korban penembakan oleh Polisi Diraja Malaysia sempat tertukar ketika diserahkan kepada pihak keluarga, Kamis (17/10) dinihari sekitar pukul 04.30 WITA.
Perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Malaysia Dino Nurwahyudi di Sumbawa Besar mengatakan, tertukarnya jasad WNI itu hanya karena kekeliruan pemasangan label nama di peti jenazah.
Kedatangan empat jenazah TKI yang dibawa dengan dua mobil ambulans dan satu mobil jenazah milik Pemkab Sumbawa itu disambut isak tangis keluarga korban.
Keempat TKI asal Sumbawa, korban penembakan di Malaysia itu adalah Hafat Bin Angan (48) dan Heri Setiawan (32) Bin Patawar, keduanya asal Desa Juru Mapin, sementara Ikno Riansyah Bin Muhammad Saleh (25) warga Desa Pernang, dan Wahyudi Bin Kuling (28) asal Desa Tarusa.
Ia mengatakan, persoalan tersebut sudah bisa diatasi dan keempat jenazah TKI itu sudah dimakamkan di kampung halamannya masin-masing.
Tertukarnya jenazah tersebut sempat menimbulkan kepanikan dari keluarga korban. Itu diketahui ketika keluarga membuka salah satu peti jenazah yang baru tiba, tertera nama Heri Setiawan.
Khairul, kakak kandung Heri Setiawan mengaku kaget saat membuka peti, sebab yang dilihatnya bukan wajah adiknya, meski yang tertera di peti itu adalah nama Heri Setiawan.
Jasad itu adalah Ikno Riansyah, WNI asal Desa Pernang. Sementara jasad Heri Setiawan diturunkan di kediaman Ikno Riansyah. Setelah memastikannya, peti jenazah itu pun diangkut kembali ke mobil ambulance untuk dibawa ke keluarga masing-masing.