Jumat 18 Oct 2013 10:21 WIB

Alex Noerdin Minta Garuda Layani Penerbangan Umrah Palembang-Jeddah

Rep: Maspril Aries/ Red: Fernan Rahadi
Alex Noerdin
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Semakin banyaknya masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) yang menunaikan ibadah umrah setiap tahun membuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta maskapai penerbangan Garuda Indonesia memberikan pelayanan penerbangan langsung dari Palembang-Jeddah tanpa harus melalui bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumsel Irene Camelyn, Jumat (18/10) mengatakan Gubernur Alex Noerdin sudah menyampaikan permintaan tersebut kepada General Manager (GM) Garuda Indonesia cabang Palembang. Gubernur meminta Garuda bisa memberikan pelayanan penerbangan langsung dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II langsung ke bandara King Abdul Aziz di Jeddah.

Terhadap permintaan tersebut, GM Garuda Indonesia cabang Palembang Donny Widojoko mengungkapkan, akan menyampaikan usulan dan permintaan Gubernur Sumsel ke manajemen PT Garuda Indonesia. Selain penerbangan langsung Palembang-Jeddah, Alex juga meminta Garuda Indonesia menjadikan Sumatera Selatan atau Palembang sebagai salah satu hub seperti Medan atau Sumatera Utara.

“Permintaan tersebut sudah disampaikan langsung Gubernur Sumsel kepada Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar waktu peresmian Hub di Medan,” kata Donny.

Gubernur Alex Noerdin meminta penerbangan Garuda Indonesia di Sumatera  terus dikembangkan, selain rute Palembang- Medan yang sudah beroperasi, Garuda juga bisa melayani rute Palembang-Jambi, Palembang-Pangkalpinang dan Palembang-Padang. "Harus diingat jumlah masyarakat Minang atau Padang di Palembang cukup banyak berkisar  20 persen,” ujar Alex.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement