Sabtu 19 Oct 2013 15:23 WIB

Kejanggalan Penjemputan Mantan Ketum Demokrat oleh BIN

Rep: Stevy Maradona/ Red: Karta Raharja Ucu
 Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso.
Foto: FOTO ANTARA/Ridhwan Ermalamora Siregar
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso dikabarkan 'dijemput' staf Badan Intelejen Negara (BIN), Jumat (19/10).

Subur dijemput beberapa jam sebelum menghadiri dialog pergerakan yang diselenggarakan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), organisasi besutan mantan ketum PD, Anas Urbaningrum.

Dalam video yang diunggah PPI, M Rahmad, moderator diskusi mengatakan Subur hanya bisa ditelepon pada Jumat siang, menjelang Shalat Jumat. Dalam percakapan telepon itu, Subur mengatakan staf BIN ke rumahnya pada Jumat pukul 09.00 WIB.

Staf BIN mengatakan Kepala BIN ingin bertemu dengan Subur di Kalibata (kantor BIN). Kepala BIN saat ini adalah Letjen Marciano Norman.

"Tetapi sampai di Kalibata diinfokan oleh staf BIN kalau Kepala BIN sedang menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi mohon ditunggu," kata Rahmad, mencuplikan percakapan Subur. Sementara, lanjutnya, diketahui SBY tidak di Jakarta pada Jumat itu.

Kemudian Subur mengatakan kalau Kepala BIN baru bisa setelah Shalat Jumat bertemu Subur. "Artinya ini bersamaan dengan dialog PPI di mana Pak Budhi sebelumnya sudah bersedia hadir. Jadi silahkan ditafsirkan sendiri mengapa dia tidak bisa hadir," kata Rahmad di arena diskusi.

Ia lalu menambahkan, Subur yang juga guru besar Universitas Indonesia itu tidak dibenarkan meninggalkan Kalibata sebelum bertemu kepala BIN.

Rekan pembicara Subur di dialog tersebut, Chusnul Mar'iyah, membenarkan peristiwa tersebut. "Di lokasi diskusi memang seperti itu kabar yang beredar. Tapi selengkapnya silahkan tanya ke panitia," kata Chusnul saat dihubungi, Sabtu (19/10).

Sedianya, PPI mengadakan dialog bertajuk dinasti politik dan politik meritokrasi, Jumat siang. Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara, yakni pengamat politik UI, Chusnul Mariyah; mantan ketum DPP PD, Subur Budhisantoso; dan anggota DPR Bambang Soesatyo. Namun sampai jelang diskusi, Subur dan Bambang tidak muncul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement