REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekitar seribu aparat yang terdiri dari polisi anti huru-hara dibantu Brimob Polda Sulsel bentrok terlibat bentrok dengan warga di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Mario, Makassar, Sulsel.
Bentrokan terjadi terkait eksekusi lahan seluas 3.257 meter.
Sejak pukul 08.30 WITA aparat telah tiba untuk mengamankan lokasi lahan sengketa. Aparat terpaksa berkali kali menembakkan gas air mata kepada puluhan warga yang masih bertahan karena melakukan perlawanan dalam lahan sengketa.
Warga membalas serangan polisi dengan melempar batu, bom molotov serta melepaskan anak panah ke arah polisi yang hendak melakukan eksekusi.
Aparat kepolisian terus mendesak warga untuk mundur dan berkali-kali masuk ke lahan sengketa, namun kembali mundur setelah diserang balik.
Dalam bentrokan itu, puluhan warga ditangkap polisi serta barang bukti puluhan anak panah dan bom molotov. Bahkan salah satu perwira menengah Direktorat Reskrim Polda Sulsel Kompol Frans Tendean juga diamankan karena diketahui berpihak ke warga, sebab salah satu lahan sengketa milik mertuanya.
Eksekusi lahan dipimpin Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP M Ridwan dengan menggunakan dua unit mobil water canon serta dua ekskavator untuk membubarkan paksa warga.
Bentrokan akhirnya berhenti pukul 12.10 WITA setelah polisi berhasil menguasai lahan. Dalam peristiwa itu tiga aparat menjadi korban terkena lemparan batu dan anak panah kemudian. Korban luka kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Usai menguasai lahan, polisi kemudian menyisir lahan dan mensterilkan lokasi dan meminta Juru Sita Pengadilan Negeri Makassar, melalui Suleman Dusun membacakan surat permohonan eksekusi Nomor 27 EKS/2009/PN.MKS.Jo.No129/pdt.G/2005/PN.Mks yang dimenangkan Hamidah Amiruddin sebagai pemilik lahan yang ditempati Frans Tendean serta puluhan warga lainnya.
"Kita sudah mengamankan puluhan orang yang menghalangi eksekusi termasuk Frans Tendean diamankan pihak Propam. Saya sudah berulang kali menyampaikan agar pindah, tetapi berkeras, dia bilang siap mati menolak eksekusi," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Wisnu Sandjaya di lokasi.