Selasa 22 Oct 2013 05:50 WIB

Nur Mahmudi Tak Makan Nasi Ikuti Sirah Nabi

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Nur Mahmudi
Nur Mahmudi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang dikenal dengan program fenomenalnya One Day No Rice (ODNR) sempat menjejakkan kaki di Ranah Minang, Senin (21/10). Kedatangannya ke Kota Padang sebagai pembicara dalam seminar Hari Pangan Nasional ke-33 yang diselenggarakan di Hotel Pangeran kota Padang.

Selama di Padang, tak sebutir nasi Padang pun mau Mahmudi cicipi. Ia tetap teguh mengusung filosofinya bahwa makanan pokoknya tidak lagi dari beras. "Saya tidak mengharamkan (nasi), ini revolusi untuk mengubah mindset kita," kata Mahmudi kepada Republika.

Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat Trinda Farhan yang sengaja mengajak Mahmudi menikmati kuliner Padang tampaknya kehabisan akal untuk bisa membujuk wali kota Depok itu makan nasi. Sesampai di hotel, Farhan langsung mengajak Mahmudi menikmati sajian ikan bakar di Pantai Padang, namun tetap saja orang nomor satu di Depok itu tak tertarik mencicipi sebutirpun nasi Padang.

Akhirnya, obrolan pun berlanjut dengan topik "Bareh Solok". Beras khas Ranah Minang tersebut memang sudah terkenal di seantero nusantara akan kelezatannya. Bahkan menjadi pameo juga bagi yang berkunjung ke Sumatra Barat, tak lengkap rasanya jika tak mencoba nasi kapau.

"Bahkan, Bareh Solok ini ada lagunya pak. Dalam lagunya disebutkan, kalau lagi makan nasi dari Bareh Solok itu, mertua lewat pun tak kelihatan saking enaknya makan," celetuk salah seorang rombongan membujuk Mahmudi. Namun, mantan mentri kehutanan itu hanya tersenyum ramah tanpa melirrik sedikitpun nasi tersebut.

Mahmudi telah dua tahun tak mencicipi rasanya nasi. Sejak program ODNR yang digulirkannya, ia bertekad untuk meninggalkan beras sebagai makanan pokok. Ia betul-betul ingin membuktikan terutama bagi dirinya sendiri, tanpa nasi seseorang bisa tetap fit bahkan lebih sehat.

Sebagai ahli agama yang sempat digembleng di Ponpes Al Ishlah Bandar Kidul Kediri, Mahmudi sering mengaitkan apa yang dijalaninya dengan sirah Nabi. Ia mengatakan pernah suatu kali Rasulullah mengatakan tak akan meminum madu. 

Hal itu akibat dari istri-istri beliau yang bersengketa karena menghadiahi Beliau madu. Namun, sikap Rasulullah tersebut segera diluruskan Allah SWT dalam ayat Alquran yang langsung turun seketika itu.

"Wahai Nabi, mengapa Engkau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah?" (QS. At Tahrim [66] : 1). Semenjak itu, Rasulullah bertobat dan menarik ucapannya untuk tidak meminum madu.

"ODNR ini tidak mengharamkan apa yang dihalalkan Allah. Saya tidak melarang mereka yang makan nasi. Cuma kita ingin menjadikan nasi bukanlah satu-satunya makanan pokok," jelas Mahmudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement