Selasa 22 Oct 2013 15:36 WIB

Polisi: AQJ Bisa Nyetir Sejak Kelas 6 SD

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto
Foto: Antara
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto mengungkapkan putra bungsu musisi Ahmad Dhani-Maia Estianty, AQJ, mulai belajar menyetir mobil sejak kelas enam sekolah dasar.

"Dia belajar melalui teman-temannya yang punya mobil. Saat itu dia mulai coba-coba. Mungkin teman-temannya lebih dewasa," kata Kombespol Rikwanto di Jakarta, Selasa.

Rikwanto mengatakan Ahmad Dhani mengetahui bahwa anaknya tersebut sudah bisa menyetir mobil. Dhani melarang anaknya membawa mobil sendiri ke jalan raya. Karena itu, dia menyiapkan supir untuk mengantarkan AQJ.

Rikwanto mengatakan penyidik Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memeriksa AQJ pada Senin (21/10) sore di rumahnya di Kawasan Pondok Indah. Penyidik menanyakan 21 pertanyaan kepada AQJ.

"Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, penyidik datang tidak mengenakan seragam dinas. Pemeriksaan AQJ dilakukan lima penyidik didampingi tiga petugas Badan Pemasyarakatan, kuasa hukum AQJ dan Ahmad Dhani," tuturnya.

Kepada penyidik, AQJ mengaku sebelum kejadian sudah mulai kehilangan kendali dan konsentrasinya tidak fokus . Dia mengaku sudah "blank" sejak memasuki pintu tol Cibubur sehingga uang kembalian pun tidak diambil.

"Sekitar empat kilometer dari pintu tol Cibubur, AQJ mengaku temannya Nauval mengingatkan ada mobil di depannya. Karena kaget, dia lalu membanting setir ke kanan, kemudian menabrak Daihatsu Gran Max dari arah berlawanan," terang Rikwanto.

Rikwanto mengatakan sebelum kejadian itu AQJ secara sembunyi-sembunyi mengambil kunci mobilnya untuk pergi dengan teman-temannya. AQJ mengaku sudah meminta izin kepada Ahmad Dhani meskipun tidak mendapat balasan.

"Karena supirnya tidak masuk, dia kemudian menyetir sendiri. Saat itui dia pergi bersama temannya Maharani yang dijemput di Pondok Indah Mal, Nauval dijemput di Ragunan dan Fajriha di Pondok Labu," katanya.

Setelah berjalan-jalan, mereka berempat kemudian makan di Kawasan Hotel Indonesia hingga pukul 21.30. Selesai makan, Maharani dijemput oleh keluarganya, sedangkan Fajriha yang ingin pulang ke rumah ibunya di Cibubur rencananya akan naik taksi.

"Karena tidak dapat taksi, akhirnya diantar AQJ dan bersama Nauval ke Cibubur. Mereka sampai di Cibubur sekitar pukul 24.00," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement