REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dukungan anggaran untuk penanganan HIV dan AIDS di Sukabumi masih minim. Padahal, upaya penanganan HIV dan AIDS membutuhkan perhatian yang cukup besar.
Dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi menunjukkan, anggaran untuk penanganan HIV dan AIDS dari pemerintah hanya sebesar Rp 350 juta. Padahal, alokasi yang diminta mencapai Rp 700 juta.
"Sebenarnya penambahan anggaran sudah disetujui bupati," kata Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman kepada wartawan.
Namun, ketika masuk ke dewan, anggaran tersebut dipangkas hingga tersisa Rp 350 juta.
Menurut Asep, pengurangan anggaran ini berdampak pada sejumlah program dalam penanganan HIV. Sehingga KPA akan memprioritaskan sejumlah program yang memerlukan perhatian.
Beruntung, kata Asep, KPA mendapatkan bantuan dari lembaga Global Fund untuk tiga tahun ke depan. Bantuan tersebut sangat membantu upaya penanganan HIV dan AIDS.
Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengatakan, anggaran yang minim ini menyebabkan sejumlah rencana aksi penanganan HIV ditunda. Misalnya pemasangan baliho terkait sosialisasi penanganan HIV dan AIDS di sekolah dan lokasi pabrik.