REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait memastikan partainya menghormati proses hukum yang dijalani Gubernur Banten Ratu Atut Chasiyah.
"Kita mengedepankan asas praduga tak bersalah atas proses hukum yang dijalani Ibu Atut," kata Maruarar ketika dihubungi Republika, Rabu (22/10).
Maruarar menegaskan, partainya tidak pernah berambisi merebut kursi kekuasaan dari tangan Atut. Dia meminta semua pihak melayangkan tuduhan tanpa dasar ke PDI Perjuangan. "Berpolitiklah yang matang dan dewasa," ujarnya.
Alih-alih ingin merebut kursi kekuasaan Atut, Maruarar justru menyatakan selama ini partainya selalu berusaha menjaga keutuhan duet Atut dan Rano Karno di Provinsi Banten.
Menurutnya duet pasangan itu merupakan hasil koalisi resmi dari DPP Golkar dan DPP PDI Perjuangan. "PDIP selalu menjaga keutuhan Atut dan Rano agar mereka kompak," katanya.
Kisruh rebut merebut kekuasaan gubernur Banten pada akhirnya hanya akan merugikan rakyat Banten sendiri. Maruarar menyatakan kisruh ini bisa membuat roda pemerintahan terganggu.
"Karena hanya dengan kepemimpinan yang kompak stabilitas pemerintahan bisa terjadi dan rakyat sejahtera," ujarnya.