REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sebagian besar wilayah Suriah gelap gulita setelah pasokan listrik terhenti menyusul adanya ledakan di dekat bandara Damaskus. Listrik mati setelah senjata militan dilaporkan menghantam pipa gas yang menyuplai pembangkit tenaga listrik.
Warga mengatakan, wilayah ibu kota gelap gulita dan otoritas mengatakan pemutusan aliran listrik terjadi di seluruh negara.
"Serangan teroris di pipa gas yang menyuplai pembangkit listrik di selatan telah membuat terputusnya listrik di provinsi dan pekerjaan untuk memperbaikinya tengah berlangsung," ujar Menteri Kelistrikan, Imad Khamis dikutip BBC, Rabu (23/10).
Dia mengatakan perbaikan bisa memakan waktu 48 jam. Presiden Bashar al-Assad berulang kali menyebut oposisi sebagai teroris yang didukung kekuatan asing.
Kelompok aktivis yang berbasis di Inggris, Pengawas HAM Suriah (SOHR) mengatakan penembakan militan ditujukan ke kota Ghasula, sekitar 2 km dari bandara.
"Sepertinya ini merupakan operasi skala besar yang telah direncanakan dengan baik," ujar direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.
Aktivis mengatakan kebakaran besar terlihat meledak di dekat bandara. Belum jelas apakah ada korban terkait ledakan itu.