REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal Perang Republik Indonesia Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-E/UNIFIL 2013 dijadwalkan mengakhiri tugas misi perdamaian di Lebanon pada 2 November 2013.
Perwira Penerangan Satgas Maritim Letnan Satu (P) Nursalim dalam keterangan melalui surat elektronik, Kamis (24/10) malam, menyebutkan KRI Diponegoro telah bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon selama sekitar tujuh bulan.
Komandan KRI Diponegoro-365 selaku Komandan Satgas Maritim Letnan Kolonel Laut (P) Hersan beserta sejumlah stafnya mengunjungi LAF-Navy Commander in-Chief Rear Admiral (RADM) Nazih Jbaily di Pangkalan Angkatan Laut Beirut, Kamis, dalam rangka kunjungan perpisahan.
"Kunjungan ini dilakukan setelah KRI Diponegoro melaksanakan tugas ke-25 di wilayah operasi perairan Laut Mediterania," kata Lettu Nursalim.
Dalam kunjungan tersebut, Komandan KRI Diponegoro berpamitan kepada pimpinan tertinggi Angkatan Laut Lebanon dan sekaligus mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan kerja sama selama kurang lebih tujuh bulan bertugas menjalankan tugas di Laut Mediterania Lebanon.
"Sesuai rencana, KRI Diponegoro mengakhiri misi perdamaian dunia di Lebanon pada 2 November 2013 dan selanjutnya berlayar menuju Indonesia," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, pimpinan AL Lebanon RADM Nazih Jbaily juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Komandan dan seluruh personel KRI Diponegoro yang memberikan kesempatan perwira dan kadet AL Lebanon bergabung di kapal tersebut.
"Saya terkesan dengan pelaksanan 'Medal Parade' dan 'cocktail party' di KRI Diponegoro. Saya berharap kapal pengganti KRI Diponegoro dapat meneruskan segala prestasi dan keramahtamahan selama ini," kata Admiral berbintang dua tersebut.