REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aliansi pendukung Muhammad Mursi meminta pendukungnya untuk kembali berdemonstrasi pada 4 November mendatang saat presiden yang digulingkan militer itu akan disidang di pengadilan.
Permintaan itu dikhawatirkan memicu bentrokan terbaru antara massa pro Mursi dengan militer. Mursi yang ditahan di tempat yang belum diketahui bersama 14 orang lainnya dituduh membunuh demonstran di luar istana kepresidenan pada Desember 2012.
Aliansi anti-kudeta mengatakan, pembuat kudeta ingin memecah belah rakyat Mesir. "Aliansi juga meminta semua orang yang bebas di Mesir dan luar negeri untuk memberptahankan keinginan revolusi menentang kudeta militer," ujar aliansi tersebut dikutip Al-Arabiya, Jumat (25/10).
Persidangan Mursi diprediksi menaikkan ketegangan antara otoritas yang didukung militer dengan pendukungnya. Pada 6 Oktober, sedikitnya 57 orang tewas di Mesir, saat pendukung Mursi bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka mencoba masuk Tahrir Square.
Pasukan keamanan juga membubarkan demonstrasi pendukung Mursi pada 14 Agustus. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 2.000 anggota Ikhwanul Muslimin ditahan. Jaksa menuntut Mursi dengan tuduhan memicu pendukungnya untuk membunuh selama bentrokan 5 Desember di luar istana kepresidenan.