Jumat 25 Oct 2013 14:10 WIB

Warga AS Justru Ingin Tahu Banyak Soal Islam

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Konvensi tahunan Komunitas Muslim Amerika Utara digelar pada Ahad (2/9/2012) lalu di Washington
Foto: Onislam
Konvensi tahunan Komunitas Muslim Amerika Utara digelar pada Ahad (2/9/2012) lalu di Washington

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Munculnya islamofobia di Amerika Serikat ternyata tidak lantas membuat masyarakat setempat anti dan alergi terhadap Islam. Sebaliknya, islamofobia tersebut dinilai justru membuat keingintahuan warga Amerika Serikat (AS) terhadap Islam semakin besar.

“Karena fobia, mereka sekarang justri ingin tahu,” ujar Guru Besar bidang Komunikasi Universitas Negeri Arizona (ASU), Prof Peter Suwarno, Kamis (24/10). Meski ada sebagian dari mereka yang memang masih takut, jelas Peter, namun banyak juga yang ingin mengenal lebih jauh tentang Islam.

Karena itu Islam di AS tetap memiliki peluang untuk berkembang lebih besar. “Bagi warga AS—kehadiran Islam ini merupakan hal yang baru,” katanya. Terlepas dari itu, masih lanjut Peter, ada fenomena menarik yang saat ini tengah terjadi di negeri yang dipimpin Presiden Barack Obama tersebut.

Munculnya islamofobia beberapa waktu lalu, ungkapnya, ikut memberikan hikmah tersendiri bagi perkembangan Islam di negara AS. Saat ini, jelasnya, pelajaran Islam di sekolah- sekolah di Amerika menjamur. Banyak orang yang ingin tahu mengenai Islam.

Baginya, fenomena ini justru harus disikapi secara hati- hati. “Karena hal ini sangat tergantung dengan bagaimana orang Muslim memperkenalkan Islam itu sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, cara- cara untuk mengenalkan Islam di AS ini masih ada yang kurang benar, seperti masih cenderung pada persoalan ritualnya.

Baginya, substansi dari nilai- nilai luhur yang diajarkan oleh Islam harus disampaikan dan diperkenalkan dengan tepat kepada warga AS.  Sehingga peluang untuk memperkenalkan Islam yang rahmatan lil alamin kepada warga AS tidak menjadi kontradiktif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement