REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, mengatakan akan melawan pembisik di balik pesan singkat yang diduga dikirim oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Bagi saya, jabatan itu tidak apa-apa. Tapi, kebenaran itu nomor satu," kata Gede Pasek, selepas diskusi Refleksi Sumpah Pemuda Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di Jakarta, Jumat (25/10).
Gede mengatakan sedang mempelajari pihak pembisik di balik pesan singkat yang beredar di kalangan petinggi Partai Demokrat. "(Jika tahu pembisik itu) saya pasti akan membuat perhitungan dengan dia," kata Gede.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu mengaku baru mengetahui pesan singkat tentang penculikan pendiri Partai Demokrat, Subur Budhisantoso, dan memuat namanya dari sejumlah berita media online. "Ini bukan masalah rekan sendiri. Ini masalah mental orang yang ingin mendapatkan jabatan dengan mengadu domba tokoh-tokoh berpotensi," katanya.
Gede mengatakan siap jika Dewan Kehormatan Partai Demokrat akan memanggilnya. "Merupakan kehormatan bagi saya karena fungsi dewan kehormatan itu menjaga kehormatan organisasi dengan sistem yang ada, dengan konstitusi yang ada. Bukan dengan suasana hati," katanya.
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah mengirimkan pesan singkat yang diduga berisi rasa kecewanya terhadap Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). "SMS apa? Buktinya aku tidak terima dan tidak lihat, tidak ada SMS dari pak SBY," kata Ruhut.