Selasa 29 Oct 2013 11:45 WIB

Soal Capres, Taruna Merah Putih Tidak Mau PDIP Jadi Partai Feodal

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Heri Ruslan
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ormas Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait mengatakan pihaknya akan mengumumkan siapa capres yang pantas diusung PDI Perjuangan di Pemilu 2014. Sikap ini menurutnya merupakan bentuk tanggung jawab TMP di bidang politik kepada masyarakat.

"Meskipun capres PDIP merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati Sukarnoputri namun pada waktunya Taruna Merah Putih akan umumkan siapa capres yang akan didukung sebagai presiden di Pilpres 2014," kata Maruara dalam acara Taruna Merah Putih Award di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Senin (28/10) malam.

Maruarar menegaskan TMP sebagai ormas sayap partai, tidak mau berperan hanya sebagai juru bicara. TMP ingin berpatisipasi aktif dalam proses regenersi kepemimpinan di level nasional. "Kita tidak mau hanya menjadi juru bicara. Kita juga mau berpartisipasi dalam politik," ujar Maruarar.

Politik yang didasarkan pada ideologi harus memperjuangkan keinginan rakyat. Dalam konteks itu, kata Maruarar, Pemilu 2014 merupakan pertaruhan ideologi bagi  PDI Perjuangan. Rakyat akan menilai sejauh mana konsistensi PDI Perjuangan mengusung pemimpin nasional yang diharapkan rakyat.

"Dalam politik yang penuh ideologi kita meyakini apa yang menjadi keinginan rakyat. Ini pertarungan apakah partai ini menjadi meritokrasi atau partai feodal," kata Maruarar.

PDI Perjuangan harus menjadi partainya anak muda. Anak muda, kata Maruarar, tidak suka dengan politik feodalisme. "Saya berjuang dari dalam partai. Kami ingin partai ini menjadi partai anak muda. Dan anak muda antifeodalisme. Itu standing posision kita (TMP)," ujarnya.

Sikap yang diambil TMP bukan tak mungkin akan menimbulkan berbagai risiko. Namun risiko itu menurut Maruarat merupakan bagian dari konsekuensi pilihan perjuangan. Menurutnya berpolitik jangan hanya siap bersatu tapi juga mesti siap berkonflik. "Kita siap untuk konflik tapi kita juga siap menyatu. Jangan cari aman dalam politik. Politik penuh resiko. Semua ada pilihan," katanya.

TMP sudah memiliki kriteria capres yang akan mereka dukung di Pemilu 2014. Kritteria itu menurutnya dibuat agar kontestasi Pemilu 2014 tidak hanya menjadi pertarungan kekuasaan elite semata. Namun juga benar-benar bisa menghasilkan sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah bangsa dan rakyat. "Kita tidak mau pemilu hanya pergantian rezim ke rezim yang lain. Pergantian suatu presiden ke presiden lain, itu tidak bermanfaat," ujarnya

Maruarar mengatakan kriteria capres yang akan didukung PDI Perjuangan harus memiliki rekam jejak positif di bidang ekonomi, penegakan hukum, dan menjaga pluralisme. "Ekonomi Bukan hanya pertumbuhan, tapi pemerataan. Kedua, produk hukum supaya tidak tebang pilih. Ketiga, soal pluralisme. Begitu banyak kekerasan yang berbau sara," kata Maruarar.

Maruarar mengatakan TMP tidak mendikotomikan kriteria tua muda dalam hal capres. Karena menurutnya yang terpenting ada kemampuan menyelesaikan persoalan bangsa. "Yang penting kemampuan dan tentunya pro terhadap kemajuan anak muda," ujarnya.

Saat ditanya siapa figur capres yang paling mendekati kriteria TMP, Maruarar belum mau bicara. "Nanti ada waktunya yang jelas kriterianya seperti tadi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement