REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Komisaris Jendral Sutarman secara resmi telah duduk di puncak tertinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Sutarman dinobatkan sebagai Kapolri setelah dia menerima Tongkat Komando dan Panji Tri Brata yang tiga tahun belakangan dipegang oleh Jenderal Timur Pradopo.
Dalam sebuah upacara serah terima jabatan (Sertijab) di Markas Komando (Mako) Brimob, Depok, Jawa Barat (Jabar), Sutarman didapuk sebagai Kapolri di depan pasukan Polri dan para Bhayangkari.
“Sebetulnya (Sutarman) sudah sah menjadi Kapolri sejak dilantik oleh Pak Presiden pekan lalu. Tetapi, sertijab ini tetap penting dilakukan sebagai bentuk legitimasi institusi kepolisian,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Ronny F Sompie yang mendampingi para jurnalis di lokasi Selasa (29/10).
Dia mengatakan, penyerahan kedua benda sakral di Korps Kepolisian kepada Sutarman itu menjadi penasbihan Internal Polri dalam pengangkatan pemimpin baru.
Dengan berpindahnya tongkat dan panji simbol komandan tertinggi Polri ini, maka Sutarman akan memimpin kepolisian setidaknya untuk dua tahun ke depan hingga ia pensiun.
Dalam acara sertijab ini sejumlah petinggi Polri tampak menghadiri upacara tersebut. Tak hanya dari internal Polri, sejumlah anggota DPR RI dari komisi III, Komisioner Kompolnas, pejabat TNI, sejumlah menteri dan pejabat daerah setempat juga hadir di lokasi.