Kamis 31 Oct 2013 12:18 WIB

SBY: Kurangi Makan Beras

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan agar masyarakat Indonesia mulai mengubah pola konsumsi dengan mengurangi makan beras sebagai sumber karbohidrat. Ia meminta agar masyarakat lebih banyak memakan makanan yang variatif yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, daging, dan ikan.

Menurutnya, Indonesia harus mengoptimalkan sumber daya perikanan, peternakan, serta peningkatan upaya diversifikasi pangan. Hal tersebut juga dapat dijadikan salah satu strategi untuk menjaga ketahanan pangan.

"Diversifikasi pangan atau keragaman konsumsi pangan, merupakan salah satu strategi untuk mencapai ketahanan pangan," katanya saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hari Pangan Se Dunia ke-33 di Minangkabau International Convention Center, Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/10).

Ia menjelaskan, saat ini hampir 870 juta orang di seluruh dunia menghadapi kekurangan gizi secara kronis. Salah satu penyebabnya tak lain pembangunan yang merusak lingkungan serta mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Pemerintah, lanjutnya, telah menetapkan Rencana Aksi Bukittinggi yang pada dasarnya menetapkan sejumlah target peningkatan produktifitas sejumlah komoditas pangan yang bersifat strategis seperti beras, kedelai, daging sapi, jagung, dan gula.

Melalui upaya rencana aksi itu, Presiden optimistis di tahun-tahun mendatang Indonesia akan semakin mandiri dan tidak mudah terguncang oleh gejolak harga pangan dunia.

"Saya berharap, Hari Pangan Sedunia tahun ini dapat menjadi momentum bagi terwujudnya kemandirian pangan yang berkelanjutan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement