Kamis 31 Oct 2013 13:58 WIB

Badan Keamanan Nasional AS Bantah Sadap Vatikan

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gereja Vatikan
Foto: kenraggio.com
Gereja Vatikan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) membantah laporan yang menuding mereka menyadap saluran telepon Vatikan.

Bantahan menanggapi laporan majalah mingguan Panorama, yang menyebut NSA pernah menguping pembicaraan para kardinal terkait calon penerus Paus Benediktus.  "Badan Keamanan Nasional merekam pemilihan Paus," tulis Panorama, dilansir Aljazeera, edisi Rabu (30/10).

Panorama menulis laporannya berdasarkan dokumen yang dibeberkan mantan pegawai kontrak NSA, Edward Snowden.  Majalah Italia ini juga mengatakan NSA telah memonitor 46 juta panggilan telepon di Italia.

Penyadapan itu berlangsung semenjak 10 Desember hingga 8 Januari 2013, termasuk pembicaraan di Vatikan.

Juru bicara NSA, Vanee Vines mengatakan NSA sama sekali tidak pernah menargetkan Vatikan. Sehingga apa yang termuat dalam majalah Panorama sama sekali tak benar.

Laporan terbaru ini seolah membuat 'borok' agensi yang berdiri sejak 1952 itu makin terkuak. Washington Post pada Rabu (30/10) juga melaporkan kalau NSA telah menyadap kabel optik yang menghubungkan pusat data Google dan Yahoo di seluruh dunia.

Kepala NSA, Jenderal Keith Alexander membantah laporan tersebut. Google dan Yahoo pun mengklaim tidak tahu soal penyadapan itu, dan tidak terlibat di dalamnya.

Google, melalui Petinggi Bidang Hukum David Drummond, bahkan menyatakan berang mendengar laporan tersebut

"Kami marah pada sejauh mana pemerintah sepertinya memang harus mencegat data dari jaringan fiber pribadi kami, dan itu menggarisbawahi perlunya reformasi secepatnya," kata Drummond.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement