REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peneliti dari Political Communication Institue Herry Budianto berpendapat jika wacana bakal calon Presiden Jusuf Kalla dan calon wakil Presiden Mahfud MD terealisasi, hal itu dapat merubah konstelasi politik saat ini, dimana nama Joko Widodo begitu santer diprediksikan untuk maju dan menang di Pemilu 2014.
"Jusuf dan Mahfud adalah dua tokoh yang termasuk dianggap berhasil di pucuk kepemimpinan, mereka bisa merubah konstelasi," kata Herry setelah pemaparan hasil survei Lingkar Survei Mahasiswa Indonesia (LSMI) di Jakarta, Kamis.
Herry beranggapan bahwa sosok Jusuf dan Mahfud merupakan dua sosok yang begitu dirindukan masyarakat atau dapat menjadi antitesis bagi keluhan tentang kepemimpinan saat ini.
Sosok Jusuf yang selalu menjadi penengah bagi dua kubu yang bertentangan dan pengalamannya, serta Mahfud dengan ketegasannya, menurut Herry, merupakan duet yang sangat pantas diunggulkan memenangi Pemilu. "Ada kerinduan sosok akan ketegasan dari Jusuf dalam melakukan manuver-manuver mengenai permasalahan bangsa," ujarnya.
Menurut Herry, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diwacanakan akan mengusung duet dua tokoh itu, akan mendapatkan manfaat besar jika mendeklarasikannya sebelum Pemilihan Legislatif pada April 2014 "Jika PKB berani, itu 'berbahaya'," ujarnya.
Menurut Herry, wacana diusungnya Jusuf oleh PKB juga menjadi peringatan untuk Golkar, terutama Ketua DPP Aburizal Bakrie. Apalagi kader internal Golkar yang mendukung Jusuf masih sangat signifikan terutama di Sulawesi yang juga menjadi basis suara Partai berlambang pohon beringin itu."Manuver ini memunculkan indikasi tubuh Golkar yang bermasalah," ujar dia.
Sebelumnya, wacana pengusungan Jusuf Kalla sebagai bakal capres PKB menguat setelah Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10), membuat pernyataan dukungan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai bakal capres periode 2014--2019.
Setelah Jusuf, nama Mahfud M.D juga mencuat karena sebelumnya Mahfud diduga sudah menjalin hubungan dekat dengan pimpinan PKB.