Jumat 08 Nov 2013 11:08 WIB

Soal Penyadapan, Marzuki Alie: 'Kita Perlu Protes Keras'

Red: Dewi Mardiani
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPR, Marzuki Alie, berpendapat pemerintah harus protes keras dan bersikap lebih tegas terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Australia terhadap Indonesia.

"Kita perlu protes keras. Sebagai negara yang berdaulat harusnya kita punya sikap dengan apa yang dilakukan intelijen luar negeri. Maka kita harus lebih tegas, lebih keras lagi," kata Marzuki Alie di Kota Bandung, Jumat (8/11).

Ditemui usai menghadiri Silahturahim Nasional Menwa Indonesia, di Gedung Merdeka Bandung, Marzuki menuturkan sebagai negara yang berdaulat tentunya tidak menginginkan adanya campur tangan dari negara luar terhadap independensi negara ini.

Ketika ditanyakan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah terkait isu penyadapan oleh intelijen AS dan Australia, ia menuturkan, pemerintah harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu. "Kita lihat dulu, klarifikasi dulu, sejauh mana. Apakah sistemik oleh pemerintah atau bagaimana?" ujarnya.

Dikatakannya, apabila penyadapan dilakukan oleh sebuah negara terhadap negara lain, maka negara penyadap itu telah mencampuri urusan negara lain.

 

Perkembangan teknologi yang ada saat ini, lanjutnya, tidak menjamin bahwa sebuah negara bebas dari aksi penyadapan. "Karena teknologi itu kan berkembang terus, tidak ada jaminan keamanan. Negara Amerika saja (yang teknologinya canggih dan maju) bocor," kata Marzuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement