Jumat 08 Nov 2013 18:30 WIB

Parpol Islam Untung Jika Umumkan Capres Lebih Awal

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik Islam sebaiknya segera mengumumkan figur yang akan mereka dukung sebagai calon presiden (capres).

Dukungan segera bisa menjadi stretegi tersendiri guna mendongkrak perolehan suara mereka di pemilu legislatif. “Kalau mengusung capers dari awal bisa meraup simpati masyarakat,” kata pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Saleh Daulay ketika dihubungi Republika, Jum’at (8/11).

Saleh mengatakan partai Islam masih punya waktu mengusung capres sebelum pemilu legsilatif digelar. Dia mengingatkan agar parpol Islam benar-benar mendukung capres yang memiliki daya elektoral di masyarakat. 

Hal ini, menurutnya, karena masyarakat Indonesia cenderung lebih percaya kepada figur ketimbang insitusi partai. “Kalau capresnya bagus bisa menjadi magnet elektoral. Sama seperti ketika masyarakat memilih SBY, Demokrat yang diuntungkan,” ujarnya.

Ada sejumlah faktor kenapa partai Islam belum berani mengusung nama capres. Pertama, partai Islam belum percaya diri mampu melampaui syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold).

Hal ini menurut Saleh memaksa mereka lebih berkonsentrasi pada pemenangan pemilu legislatif 2014. “Partai Islam masih berusaha menaikan elektabilitas partainya sendiri-sendiri. Mereka berpikir sukses pileg,” katanya.

Faktor kedua, internal partai Islam tengah mengalami krisis figur. PPP dan PKS misalnya tampak gamang untuk mengusulkan ketua umum mereka.

Sementara PKB, kata Saleh, malah terlihat tidak serius ketika terus mengganti-ganti nama capres yang akan mereka dukung. “Hanya PAN yang sejauh ini berani mengusung nama ketua umumnya sebagai capres,” ujarnya.

Faktor ketiga, tidak ada niat dari partai Islam untuk bersatu mengusung satu nama capres. Hal ini  karena belum ada kesamaan visi di antara partai Islam soal kepemimpinan nasional. 

Saleh mengatakan, persatuan atau koalisi antarpartai Islam cenderung lebih disebabkan oleh kepentingan yang sama bukan landasan ideologis. “Mereka akan bersatu kalau menemukan musuh yang sama atau keuntungan yang sama,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement