Ahad 10 Nov 2013 23:50 WIB

Kompolnas: Polisi Jangan Sendirian Saat Lakukan Operasi

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMANGGI -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk melindungi anggotanya.

Kompolnas menyatakan ini menanggapi meninggalnya ‪Brigadir Polisi Zeppy, anggota Pos Lantas di Desa Payo Atap Polsek Pangkalan Lesung Polres Pelalawan, Ahad (10/11) akibat ditikam pengendara motor yang terkena razia.

Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan, seharusnya Polri sudah menyiapkan antisipasi untuk melindungi anggotanya. ''Jangan sendirian jika operasi,'' kata dia, Ahad (10/11).

Edi melanjutkan, setidaknya anggota yang ingin operasi di jalan raya memiliki satu atau dua teman sesama anggota. Selain itu, perlu dilengkapi dengan senjata untuk melindungi diri.

Menurut Edi, yang dikerjakan oleh polisi adalah penegakan hukum. Tentu pelaku kejahatan tidak akan suka akan hal tersebut. Bisa juga, orang yang memang tidak ingin melakukan kejahatan, terdesak oleh tindakan polisi. ''Dia jadi berani melakukan kejahatan karena melihat polisinya sendiri,'' kata dia.

Edi mengatakan, ini bahan koreksi Kompolnas dan Polri. Sekalipun, pekerjaan sebagai polisi mengandung resiko kematian, tapi apa salahnya mengantisipasi sebelum kejadian tidak diinginkan terjadi.

Brigadir Zeppy ditemukan tewas bersimbah darah usai dihujani pelaku dengan senjata tajam Ahad sekitar pukul 04.00 WIB.

Humas Polres Pelalawan Ajun Komisaris Lumbantoruan mengatakan kejadian berawal saat korban dibantu warga melakukan razia da berhasil mengamankan sejumlah kendaraan bermotor yang dianggap telah melanggar aturan lalu lintas.

Sebelum mengakhiri kegiatan razia itu, kata dia, korban terakhir menghentikan satu unit sepeda motor matic merk Yamaha Mio yang dikendarai dua orang pria tak dikenal. Waktu itu, korban memeriksa pengendara dan penumpangnya yang dianggap mencurigakan karena motor tersebut tidak memiliki plat nomor polisi.

Seorang pria pengendara sepeda motor itu kemudian, kata dia, dimintai keterangannya dan didata, sementara seorang temannya berada di luar pos bersama sepeda motor itu.

Namun saat dilakukan pendataan, kata dia, laki-laki tak dikenal tersebut kemudian mengeluarkan senjata tajam dari dalam tasnya dan menikam Brigadir Zeppy.

"Ada seorang saksi yang melihat jelas peristiwa itu. Dimana usai kena tikam, korban kemudian berusaha kabur namun terus dikejar oleh pelaku. Pelaku kemudian menghujani korban dengan senjata tajam hingga tewas. Orang tak dikanal itu kemudian kabur bersama sepeda motor yang dikendarai temannya," kata dia.

Kasus tersebut menurut dia masih terus diselidiki, sementara saksi-saksi juga telah dimintai keterangannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement