REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua DPR, Marzuki Alie naik pitam mendengar pemberitaan yang menyebut dirinya menerima uang proyek pembangunan gedung DPR. Dia merasa pemberitaan itu sebagai fitnah yang dapat menghancurkan dirinya dan citra DPR.
“Tidak ada Marzuki Alie minta proyek di Sekretariat Jendral (Sekjend) DPR,” kata Marzuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (11/11).
Marzuki menegaskan dirinya tidak mau terlibat berbagai proyek Sekjen DPR. Dia telah berpesan kepada pihak Sekjen DPR untuk tidak menggubris pihak-pihak yang mengatasnamakan dirinya dalam berbagai proyek. “Kalau ada, usir! Itu clear saya sampaikan,” ujarnya.
Marzuki menyatakan dirinyalah yang menghentikan proyek pembangunan gedung DPR. Dia beralasan anggaran proyek ini terlalu besar dan perlu diaudit ulang. Gara-gara tindakannya, Marzuki mengaku sempat mendapat tekanan dari sejumlah oknum Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.
Mereka menilai Marzuki menyalahi aturan karena proyek pembangunan DPR sudah diputuskan BURT. “Setelah dihitung ulang anggaran Rp 1,8 triliun berubah menjadi Rp 1,5 triliun. Kalau Marzuki Alie tidak peduli Rp 1,8 triliun itu sudah ditender,” katanya.
Pimpinan DPR tidak akan bermain-main soal proyek yang dilakukan Sekjend DPR. Marzuki mengatakan unsur pimpinan ingin menjadi teladan yang baik bagi rakyat. Dia menyebut pihak yang menudingnya menerima Rp 250 juta dari proyek Hambalang merupakan tudingan keji. “Saya pingin tunjuk hidungnya. Bawa ke saya. Kalau dia berani dilaknat Tuhan biarlah saya berhenti jadi Ketua DPR,” ujarnya.