REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan tetap akan mendanai pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) berkapasitas 300 ribu barel per hari senilai total Rp 90 triliun. Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan pembiayaan akan melalui APBN dengan mekanisme tahun jamak (multiyears).
"Tetap, pemerintah akan mendanai (Rp 90 triliun). Sudah masuk (diputuskan)," katanya di Jakarta, Selasa (19/11).
Menurut dia, studi kelayakan pembangunan kilang APBN tengah berjalan. Studi dilakukan PT Pertamina (Persero). Pemerintah sudah mengalokasikan dana APBN 2013 senilai Rp 250 miliar untuk biaya studi kelayakan pembangunan kilang tersebut.
Di sisi lain, Edy mengatakan, pembangunan kilang dengan mekanisme kemitraan pemerintah dan swasta (KPS) juga terus berjalan. "Kami harapkan kedua proyek kilang ini bisa berjalan," katanya.