Selasa 19 Nov 2013 17:32 WIB

Kapolri Janji Lebih Transparan kepada Wartawan

Pejabat baru Kapolri Komjen Pol Sutarman mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Pejabat baru Kapolri Komjen Pol Sutarman mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Sutarman berjanji bahwa insitusi kepolisian akan lebih transparan kepada wartawan akan informasi-informasi terutama kasus-kasus penting untuk diberitakan.

"Silakan, pengungkapan kasus apapun kita buka semuanya," kata Sutarman dalam pidatonya saat silaturahmi dengan insan pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/11).

Sutarman meyakinkan yang disampaikan institusi kepolisian kepada media adalah fakta. "Semoga di sini juga ada reserse, juga untuk humas. Silahkan pengungkapan kasus apapun, sepanjang yang sudah dilakukan, silahkan diakses, kita buka semua kecuali calon Kabareskrim," katanya.

Dia masih enggan mengungkapkan calon Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri yang saat ini posisinya masih kosong setelang ia diangkat menjadi Kapolri.

Indonesia Police Watch (sebelumnya) mengatakan ada tiga perwira tinggi (pati) yang berpeluang menduduki jabatan Kabareskrim Polri, yakni Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Badroddin Haiti, Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan dan Kapolda Sumatra Selatan yang juga mantan Wakabreskrim Irjen Pol Saud Usman Nasution.

Dia juga mengupayakan agar institusi kepolisian kembali dipercaya oleh masyarakat. "Saya memiliki cita-cita dan mimpi untuk menjadikan Polri sebagai institusi yang dipercaya masyarakat. Kalau sudah dipercaya, pasti akan dicinta," katanya.

Sutarman mengatakan kepercayaan merupakan komponen penting dalam menjalankan tugas pokok dan mengurangi anggapan-anggapan negatif yang ada di masyarakat saat ini. "Kalau sudah dipercaya, berbuat salah pun dianggap benar, berbeda dengan kalau sudah tidak dipercaya, sudah berusaha benar juga dianggap salah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement