Rabu 20 Nov 2013 12:57 WIB

Kapal Selam Nazi Bawa Muatan Opium

Rep: Stevy Maradona/ Red: A.Syalaby Ichsan
Lubang Torpedo U-Boat. Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman. Bangkai kapal selam yang berasal dari Perang Dunia II ini terletak di sekitar kawasan perairan Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah
Foto: Pusat Arkeologi Nasional
Lubang Torpedo U-Boat. Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman. Bangkai kapal selam yang berasal dari Perang Dunia II ini terletak di sekitar kawasan perairan Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arkeolog Indonesia menduga, mereka telah menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di sekitar Kepulauan Karimun Jawa.

Bangkai kapal itu, dugaan Ketua Tim Peneliti Bambang Budi Utomo, adalah kapal dengan nomor lambung U-168. Kapal ini karam karena ditorpedo kapal selam Belanda pada 6 Oktober 1944.

Meski belum bisa memastikan secara pasti, memang ada catatan sejarah dari arsip U-Boat yang menegaskan ada dua kapal selam Jerman di Perang Dunia II yang tenggelam di Laut Jawa. 

Kapal itu adalah U-168 dan U-183. Kapal-kapal ini berangkat dari Jerman, kemudian singgah di pangkalan seperti Argentina, Madagaskar, Penang, Batavia (Jakarta) dan Surabaya. Untuk selanjutnya mereka berpatroli di perairan Australia.

Mengutip dari buku karangan Martin Brice berjudul Axis Blockade Runners of World War II (1981) disebutkan bahwa kedua kapal ini membawa muatan yang cukup unik. Kapal U-168 misalnya, berlayar dari pangkalan di Penang pada 28 Januari 1944. 

Tujuan mereka ke Batavia. Di perjalanan mereka membawa muatan 100 ton timah, tungsten, quinine (obat antidemam/analgesik), dan opium! Begitu juga kapal U-183 yang berlayar dari Penang dengan membawa muatan timah, karet, tungsten, quinine, serta opium.

Tentu saja muatan opium yang membuat pertanyaan di sini. Mengapa kapal selam membawa muatan opium.

Apakah Jerman menjadikan opium sebagai komoditas perdagangan dengan Jepang? Ternyata tidak. Penjelasan opium ini diterangkan oleh Jak Showell dalam bukunya Hitler's Navy. Opium bukanlah sebagai barang dagangan dari Jerman, tapi untuk kesehatan para pelaut.

"Pelaut diberikan tablet opium untuk mengurangi tingkat stres dalam kondisi di bawah laut. Terutama saat keadaan si pelaut tidak boleh meninggalkan pos-nya," kata Showell. Dalam data U-Boat lainnya diterangkan, opium ini berbentuk tablet, dibungkus oleh kertas cokelat dan bertuliskan opium warna merah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement